Letih menapaki sekian waktu,
Memilih diam dan bergelut dengan tanya..
Berjalan pada alur yang terkadang menembus
Pada bingung yang melulu...
Dan seiringnya langkah,aku putuskan untuk
Tak berdamai dengan air mata..

"aku berada  di sudut ruang yang sepi,

 sesekali ku seruput kopi panas itu untuk

 mengusir rasa dingin yang menusuk nusuk

 sekujur tubuhku...

 hari ini hari ke 9 berada jauh dari sisimu..

 hujan pagi menawarkan segenggam rindu,

 ku biarkan kertas2 kerjaku berhamburan 

 tertiup angin dari balik kisi2 jendela yang terbuka..

 anganku menerawang mengembara sesaat..

 padamu ...dan hanya padamu...

 ingatanku kembali ketika kamu selalu 

 menemaniku saat lelah,saatku ingin bersandar dan bergelayut manja

 disisimu...

 kopi itu sudah habis separuh ku seruput,

 kubiarkan garis bibir itu menempel..

 karena mengingatkan kembali padamu..

 dengan selembar tisue,selalu sisa lipstick yang menempel

 itu kau rekatkan bentuk bibir itu dan menyimpannya..

 'koleksi' katamu...

 dan mengingat itu aku hanya tersenyum..

 berapa banyak sudah tisue tisue itu tersimpan..

 hhaaa... itu membuatku semakin rindu...

 

 

perjalananku tertunda,
berhenti sejenak untuk tidak berada dalam
bayang bayang ...
langit yang menaungi tak berwarna muram..
karena senyum mentari siap menghangatkan pagi..
masih dalam duduk sendiri yang patuh...
menghitung hari hari untuk tidak terjebak
dengan situasi yang sama...
perjalananku masih tertunda...
delay di waktu yang tak terjangkau waktu..